Pintu-pintu ruang mesin kapal dunia Lightseeker terbuka dengan suara…
Membumikan Sains
Selama ini, komunitas akademik khususnya di universitas lebih banyak dituntut oleh perguruan tinggi untuk mencurahkan tenaganya menerbitkan tulisan di jurnal-jurnal internasional bereputasi. Ini berdampak pada tulisan yang diterbitkan justru menggunakan format, gaya bahasa, dan kosakata akademik, yang biasanya dalam bahasa Inggris sehingga susah dikonsumsi masyarakat.
Selain itu, jarak yang sudah lebar antara penulis akademik dengan masyarakat umum itu diperparah lagi oleh “kutukan ilmu pengetahuan”. Kutukan ini berbentuk bias berpikir pada orang dengan tingkat wawasan lebih tinggi yang gagal mempertimbangkan suatu masalah dari perspektif orang yang lebih awam. Akibatnya, komunikasi sains semakin tidak terjembatani.
Untuk itulah topik ini dihadirkan untuk menjebatani jurang pemisah komunitas akademik dengan masyarakat pengguna sain.
Kemunculan terakhir Homo erectus di Ngandong, Jawa, 117.000–108.000 tahun yang lalu
Homo erectus adalah spesies hominin awal yang ditemukan di Pulau Asia…
Ratusan ilmuwan ekstrim yang mengutip diri sendiri terungkap dalam database baru
Beberapa akademisi yang sangat dikutip tampaknya menjadi promotor diri…
Indonesia menduduki puncak tangga penerbitan akses terbuka
Negara-negara di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan memimpin…
Kontroversi tes embrio yang menjanjikan bayi yang lebih baik
Beberapa perusahaan menawarkan tes yang memeringkat embrio berdasarkan risiko…
Enam titik kritis iklim kemungkinan akan terjadi jika kita melanggar target 1,5°C
Runtuhnya lapisan es Antartika Barat dan mencairnya permafrost yang tiba-tiba adalah di…
Kemampuan bahasa Inggris yang buruk? AI baru membantu peneliti untuk menulis lebih baik
Alat pembelajaran mesin dapat memperbaiki tata bahasa dan memberi…
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.